Rabu, 19 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

                
A. Latar Belakang Masalah
                  Dalam Pembangunan Jangka Panjang II, pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan, yaitu program belajar 9 tahun sebagai pendidikan dasar mulai dari SD (Sekolah Dasar) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan kebijakan tersebut pemerintah telah berusahamendirikan berbagai sekolah yang di dukung oleh pihak swasta internasional, di seluruh pelosok tanah air, sehingga dapat memberikan kesempatan pada anak didik mengembangkan dirinya semaksimal sesuai potensi yang di miliki, selain itu pengetahuan dan ketrampilan dari sikap guru dapat memberikan laporan dan bimbingan kepada siswa sangatlah diperlukan dalam rangka pengembangan siswa tersebut.
      Dengan layanan bimbingan siswa ini sangat di harapkan si anak didik bisa berkembang dengan potensi yang di miliki karena itu, layanan bimbingan siswa diharapkan :
1.      Anak-anak yang potensinya rendah bukan berarti mereka bodoh tetapi mungkin mengalami kesulitan baik yang mereka sadari maupun tidak, baik secara psikologis, sosiologis, atau fisiologis.
2.      perbedaan andividu siswa yang menyebebkan prestasi belajar antara yang sati dan yang lain berbeda, secara umum perbedaan itu ada 3, yaitu :
1.      Siswa yang tergolong kemampuan tinggi
2.      Siswa yang tergolong kemampuan sedang.
3.      Siswa yang tergolong kemampun rendah.
Kenyataan sehari-hari membuktikan bahwa sebagian siswa yang bermasalah adalah siswa yang berkemampuan rendah, kemungkinan juga yang berkamampuan sedang dan tinggi juga membutuhkan bantuan dalam menghadapi masalah. Bantuan di lakukan dalam proses belajar maupun dalam proses belajar secara cepat.

B. Pengertian dan Tujuan
      1. Pengertian
                        Layanan bimbingan siswa dapat di artikan sebagai semua usaha yang di lakukan untuk memahami dan menetapkan siswa yang mempunyai kasus. Hasil semua usaha tersebut daharapkan dapat di pakai sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan jalan keluar atas kasus yang di alami siswa.
                        Kasus (masalah) inilah yang menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajar, yaitu suatu kondisi dalam kegiatan belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.
                        Kesulitan itu mempunyai arti luas dan kedalamanya berbeda-beda termasuk lambat belajar, gangguan mental dansebagainya. Layanan bimbingan inilah merupakan suatu bentuk usaha mengatasi baik yang bersifat pencegah ataupun benyembuhan.
      2. Tujuan
            Tujuan layanan bimbingan siswa adalah:
1.      Untuk mengenal keadan pribadi murid siswa yang di anggap mempunyai masalah tertentu.
2.      Untuk mempunyai dan menetapkan jenis, sifat kesulitan belajar, factor penyebabnya, serta cara-cara menetapkan kemungkinan-kemungkinan mengatasinya. Baik scara prefentif maupun kuantif berdasarkan data dan informasi yang lengkap dan seobyektif mungkin.
3.      Pentingnya layanan bimbingan siswa untuk mencapai prestasi siswa secara maksimal maka perlu bimbingan yang terarah dari guru pembimbing karena :
a. Banyaknya masalah yang ada pada siswa, tetapi siswa tidak menyadari dengan masalah tersebut sehingga perkembangan dirinya terganggu. Dengan adanya layanan bimbinganini diharapkan mampu membantu siswa agar dapat berkembang secara maksimal sesuai yang ada pada diri guru pembimbing, maka akan lebih mengenal pribadi setiap siswa yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah dan akan lebih mengharabkan hubungan guru dan siswanya, serta guru dan orang tua murid.

C. Sistem Penulisan
1. Tujuan membuat studi kasus
1.      Untuk mengenal keadaanatau pribadi murid yang dianggap mempunyai masalah.
2.      Untuk mengadakan diagnosa dan interprestasi tentang perbuatan dan tingkah laku murid sesuai dengan kasusnya.
3.      Hasil dan butir satu dan dua tersebut di harapkan dapat di pakai sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan jalan keluar bagi kasus atau masalah yang di alami oleh siswa.
2.      Petunjuk umum
1.      Obyek akan merupakan bahan penulisan studi kasus tercantum.
2.      Pembuatan studi kasus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
2.1    Diketik dengan jarak 2 (dua spasi) pada kertas quarto.
2.2    Dibuat rangkap 4 (empat), 2 exemplar untuk STAID, 1 exemplar untuk sekolah tempat KKPL, 1 exemplar untuk mahasiswa.
2.3    Studi kasus syah jika ada tanda tangan guru pamong.
2.4    Sebaiknya isi studi kasus sebelum di ketik di konsultasikan dulu dengan guru pamong.
2.5    Hasil studi kasus di sampul dengan kertas karton dengan tulisan harus di cetak dengan warna karton sesuai dengan benda fakultas.








BAB II
PEMBAHASAN

A. Identifikasi Kasus
      Tujuanya adalah menemukan murid yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar dan memerlukan bantuan. Metode dan tehnik yang di gunakan adalah analisa documenter.
Dari data pengambilan data dari nilai tes prestasi kelas cawu 1 2008/1009 dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Nilai seluruh bidang studi :
No
Mata Pelajaran
Nilai
Nilai Rata-rata
1
Bahasa Indonesia
7

2
Biologi
6

3
PPKn
7

4
TIK
6

5
Quran Hadits
6

6
Matematika
6

7
Fisika
6

8
Bahasa Inggris
6

9
Sejarah
7

10
Aqidah Akhlak
6

11
Bimbingan Konseling
7

12
Aswaja dank e-Nu-an
7

13
Kertakes
6

14
Penjaskes
6

15
Geodrafi
7

16
Ekonomi
6

17



18



19



20




1. Kesimpulan awal
                  Siswa tersebut diperkirakan sering mengalami gangguan dan kesulitan,
      sehingga perlu mendapat perhatian khusus.
                  Perhatin tersebut bisa dari orang tua siswa, guru pembimbing maupun wali kelasnya. Sehingga dari kerja sama tersebut diharapkan dapat membantu semua kesulitan dan kendala yang di hadapi oleh siswa yang bersangkutan.

B. Penentuan khusus
                         Pembuatan studi kasus untuk mahasiswa pratikum harus mencakup unsur-unsur berikut :
      1. Identitas siswa SMP Darussalam 45
1.1    Nama                                           : Tugiono
1.2    Tempat, Tgl. Lahir                       : Blitar, 31 April 1994
1.3    Alamat Rumah                            : Mbening-Srengat-Blitar
1.4    Jenis Kelamin                              : Laki-laki
1.5    Jumlah Saudara               : 3 (tiga)
1.6    Anak ke                                       : 1 (pertama)
1.7    Agama                                         : Islam
1.8    Tinggi Badan                               : 160 cm
1.9    Berat Badan                                : 48 kg
1.10Kesehatan
1.10.1    Penglihatan                : normal
1.10.2    Pendengaran  : normal
1.10.3    Pengucapan                : normal
1.11Cita-cita                           :
1.12Kegemaran (hobi)                        : Sepak Bola
2. Identitas orang tua siswa SMP Darussalam 45
2.1    Nama Ayah                                 : Bejan
2.2    Tempat, Tgl. Lahir                       : Blitar, 11 Pebruari 1969
2.3    Agama                                         : Islam
2.4    Alamat                                         : Mbening-Srengat-Blitar
2.5    Pekerjaan                                     : Buruh Tani
2.6    Pendidikan Akhir                                    : SD
2.7    Nama Ibu                                     : Samilah
2.8    Tempat, Tgl Lahir                        : Blitar, 17 April 1973
2.9    Agama                                         : Islam
2.10Alamat                             : Mbening-Srengat-Blitar
2.11Pekerjaan                         : Buruh Tani
2.12Pendidikan Akhir                        : SD

3. Pernyataan-Pernyataan
      3.1 Apakah anak bapak/ibu belajar setiap hari?
             Jawab : kadang-kadang saja (bila hujan)
3.2   Kapan waktu biasanya anak belajar?
      Jawab : setelah sholat isya’ / kadang tidak
3.3   Apakah bapak/ibu menemani ketika anak belajar?
      Jawab : tidak
3.4   Apakah anak punya belajar sendiri misalnya les?
      Jawab : pernah tapi sebentar
3.5   Pelajaran apa yang anak sukai?
      Jawab : Aswaja, Aqidah, Bahasa Indonesia
3.6   Pelajaran apa yang kurang di sukai anak?
      Jawab : Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Matematika
3.7   Bagaimana prestasi anak sekarang?
      Jawab : Sedang-sedang
3.8 Apakah bapak/ibu belajar mengaji di madrasah?
      Jawab : iya, tapi jarang masuk karena kluyuran
3.9  Kapan waktunya anak bapak belajar mengaji?
      Jawab : biasanya setelah magrib
3.10 Apakah kegiatan anak sepulang sekolah?
      Jawab : merumput, mencari makan ternak kambing
3.11  Apakah nonton televise memiliki pengaruh terhadap anak?
Jawab : iya kadang menirukan bahasa yang sering dipakai oleh pemain/artis di TV
3.12  Apakah Bapak/Ibu pernah membatasi tontonan yang layak konsumsi dan yang tidak layak pada anak?                                                               
       Jawab : iya, kadang-kadang.
3.13 Jam berapa anak biasanya tidur tiap hari?
         Jawab : Jam 22.00 WIB ( jam sepuluh malam )
3.14 Apakah anak pernah sakit berat?
         Jawab : pernah
3.15 Sakit apa?
         Jawab : sakit tipus dan sesak napas
3.16 Apakah anak makan (sarapan) sebelum berangkat sekoloah?
         Jawab : iya, sarapan.
3.17 Dibanding saudaranya bagaimana perkembangan anak tersebut?
         Jawab : biasa saja tidak berbeda
3.18 Apakah anak membawa bekal ( uang saku ) ke sekolah?
         Jawab : iya, membawa sedikit
3.19 Berapa uang saku anak?
         Jawab : Rp 2000,-
3.20 Apakah anak Bapak suka bermain ( rekreasi ) dengan temannya?
         Jawab : iya, suka sekali.



4. Hasil Pengumpulan Data
      4.1 Jarak rumah ke sekolah                 : 2,5 kilometer
      4.2 Kendaraan untuk sekolah : sepeda
      4.3 Komposisi keluarga
             4.3.1 Jumlah saudara                       : 2 orang
             4.3.2 Anak yang ke             : 1 ( pertama
4.4 Keadaan jasmani
            4.4.1 Keadaan mata                        : normal
             4.4.2 Keadaan telinga                     : normal
             4.4.3 Keadaan perawakan   : sedang
             4.4.4 Jeadaan jasmani                     : normal
             4.4.5 Penyakit kambuhan    : sesak napas
4.5 Riwayat Pendidikan murid
            4.5.1 Umur masuk sekolah si SMP Darussalam 45 : 14 tahun
             4.5.2 Lamanya sekolah di SD/MI                                       :    6 tahun
             4.5.3 Nilai untuk mata pelajaran ( tiap mata pelajaran )
                        4.5.3.1 Baik diatas rata-rata
                                      Bahasa Indonesia, Sejarah, Aswaja dank e-NU-an, BK
                        4.5.3.2 Kurang ( dibawah rata-rata )
                                      Biologi, TIK, Qur an Hadist, Matematika, Fisika, Bahasa                           Inggris, Aqidah, Penjaskes.
                    4.5.3.3 Komentar guru mata pelajaran
                                      Anak perlu motivasi belajar diberbagai pihak, karena masih
                                      Banyak nilai di bawah rata-rata.
4.6 Sikap dan relasi sosial murid
         4.6.1 Sikap terhadap guru                  : baik
         4.6.2 Sikap terhadap teman                : baik
         4.6.3 Sikap terhadap orang tua                      : baik
         4.6.4 Sikap terhadap masyarakat       : baik
4.7 Komentar-komentar
         4.7.1 Komentar guru terhadap tingkah laku siswa
                  Anak masih bisa dibimbing untuk lebih baik.
         4.7.2 Komentar orang tua terhadap tingkah laku anak
                  Anaknya rajin bekerja tetapi masih suka keluyuran
         4.7.3 Komentar teman-teman terhadap tingkah laku anak
                  Anaknya baik, tidak banyak tingkah.
         4.7.4 Kelebihan-kelebihan dalam relasi sosial
                  Anak supel, suka bergaul dan banyak teman
         4.7.5 Keterbatasan-keterbatasan dalam relasi sosial
                  Kepada orang yang belum dikenal suka cari perhatian

5. Gambaran menyeluruh tentang diri siswa
Kesimpulan jenis masalah yang tampak
Penyebab masalah
Saran pemecahan masalah
Murid
Guru
Orang tua
- Kurang bisa mencerna
Dan menerima pelajaran yang disampaikan guru
- Sulit menerima pesan atau sering mengabaikan pesan dari guru.
- Mengalami keterbatasan berfikir.
- Agresif (agak suka mencari perhatin teman dan guru
- Anak sering mangntuk dikelas.

- Kurangnya dukungan dan perhatin dari orang tua.
- Kesadaran untuk maju dan berlatih dari diri sendiri masih kurang.
- Faktor ekonomi punya andil besar terhadap belajar siswa yang kurang berkembang
- Siswa perlu meningkatkankesadaran sendiri untuk bisa belajar lebih giat demi masa depannya.
- Membatasi cara bergaul yang berlebihan dengan tidak sering-sering keluar rumah dan bermain.
- Menyeimbangkan waktu bermain, bekerja dan belajar
- Hendaknya tidak bosan-bosan memberikan wejangan dqan nasehat yang bermanfaat untuk siswa.
- Memberikan perhatian khusus pada setiap tugas-tugas yang diberikan pada siswa.
- Memberikan waktu luang jika anak sedang membutuhkan bimbingan, baik waktu di sekolah maupun diluar sekolah (rumah)
- Menghubungi dan berkonsultasi dengan orang tua siswa untuk sama-sama motivasi dan semangat belajar.
- Hendaknya memberikan waktu luang untuk menanyakan apakah anak sudah belajar apa belum?
- Menyediakan sarana dan prasarana yang bisa mendukung belajar anak.
- Memantau dan mengontrol pergaulan anak ketika dirumah.
- Memberikan nasehat dan wejangan yangpositif pada anak agar giat belajar.
- Tidak memaksakan anak untuk bekerja jika anak sedang lelah atau saat belajar.


~ Saran-saran bagi orang tua :
   Untuk anak seperti Tugiono, Dia perlu pendampingan dan perhaian khusus untuk        meningkatkan desadaran belajar yang masih ketinggalan. Dia anak yang rajin bekerja tetapi hendaknya harus diimbangi dengan pengunaan waktu belajar yang baik sehinga nantinya tidak ketingalan cara belajarnya dari teman-teman lainnya untuk itu mohon kepada orang tuanya untuk mulai memberikan waktu luang dengan cara selalu meningatkan anak pada jam dimana ia harus belajar.
      ~          Saran-saran bagi sekolah
   Untuk guru mata pelajaran khususnya, hendaknya senantiasa mendampingi memberisemangat dan dukingan secara rutin serta pujian dari hasil karya yang bisa anak buat dan capai, serta secara terus menerus mengingatkan anak untuk terus rajin belajar memberitahukan mengenai fungsi dan pentingnya belajar. Dan bagi sekolah pada umumnya, fasilitas dan prasarana yang memadai perlu ditingkatkan untuk terus mendukung cara belajar siswa yang aktif dan kreatif.

C. Diagnosa
            Tujuannya adalah ingin mengetahui dan untuk memperolah informasi tentang letak kesulitan        dan latar belakang kesulitan yang dialami siswa.
            Metode yang digunakan dlam diagnosa adlah analisa documenter, wawancara, penemuan kasus dan observasi. Berdasarkan dari hasil data yang diperoleh, maka dapat dianalisa sebagai berikut:
1. Letak kesulitan siswa
   - Si kasus mengalami kesulitasn dalam ilmu pelajaran Bahasa (Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa)
- Si kasus mengalami kesulitan dalam menghafal mata pelajaran Bahasa (Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa)
- Si kasus mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan soal-soal.
2. Jenis kesulitan siswa
- Si kasus sulit menerima/mencerna materi yang disampaikan.
- Sering mengabaikan/lupa pesan yang disampaikan.
- Lamban berfikir dan memahami materi.
3. Latar belakang kesulitan siswa
- Kesulitan tau kelemahan dalam pelajaran karena si kasus mengalami daya ingat yang kurang peka.
- Kesulitan atau kelemahan dalam pelajaran karena motivasi dari orang tua kurang.
- Kurangnya kesadaran dari diri sendiri untuk belajar.
- Kesulitan atau kelemahan dalam pelajaran karena kurangnya kerja kelompok dalam belajar.

D. Diagnosa
      Tujuannya adalah untuk menentukan sebanyak mungkin pemecahan masalah yang dimaksud pada diagnosa. Pemecahan sebuah masalah sangat penting agar tidak terjadi keterlambatan dalam kegiatan belajar mengajar(KBM) sehingga kegiatan dan tujuan pendidikan bisa berjalan efektif dan efisien.
      Dari letak kesulitan siswa, jenis kesulitan siswa serta latar belakang kesulitan siswa dapat diambil pemecahan masalahnya.
1.      Letak kesulitan siswa bisa diberi alternative yaitu:
1.1    Bisa menyampaikan materi dengan cara diulang beberapa kali atau diambil inti dari materi secara jelas.
1.2    Memberikan cara-caara penulisan yang benar dan mudah serta cara membaca yang baik.
1.3    Memberikan soal yang mudah ke yang sedang sesuai kebutuhan.
1.4    Memberikan cara atau tehnik menyelesaikan dan memahami soal-soal yangdiberikan
  1. Jenis kesulitan siswa bisa diberi pemecahan:
2.1    Menyampaikan pesan kepada anak ketika kondisi anak sedang tenang.
2.2    Mendekati siswa dengan mengingatkan materi yang tidak bisa dimengerti secara berulang-ulang.
2.3    Untuk yang lamban dan sulit berfikir hendaknya tidak memberi paksaan tetapi disesuaikan dengan kesulitan anak.
2.4    Menanyakan kesulitan secara terus-menerus pada saat anak sedang gelisah.

  1. Pada latar belakang kesulitan siswa dengan pemecahan:
3.1    Kesulitan dan kelemahan dlam pelajaran Bahasa (Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa) yaitu hafalannya kurang.
3.1.1        Untuk kesulitan ini, pada pelajaran yang kurang diminati, maka secara berulang-ulang menyampaikan tehnik menghafal kosa kata dengan sedikit demi sedikit tanpa paksaan.
3.2    Kesulitan atau kelemahan dalam pelajaran karena kurangnya motivasi dari orang tua.
           
3.2.1        Mengadana pertemuan dengan orang tua tentang pentingnya motivasi belajar pada anak.
3.2.2        Penyuluhan terhadap  orang tua tentan perlunya arahan dan bantuan dari orang tua kepada anak.
3.2.3        Menyempatkan waktu menemani anak ketika belajar di rumah.
3.2.4        Meluangkan waktu untuk memeriksa tugas dan hasil belajar anak.

E. Pemberian Bantuan
      Tujuannya adalah memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar yang optimal dan penyesuaian yang sehat. Tahap ini merupakan tindak lanjut dari keputusan atau tehnik yang diambil dari langkah prognosa.
      Pemberian bantuan senantiasa dilakukan secara terus-menerus dan diadakan pencatatan yang tepat sehingga siswa yang bersangkutan diperkirakan sampai berhasil menuntaskan masalahnya.
      Siswa tersebut masih bisa ditolong untuk mengatasi masalah dengan berbagai jalan yang dapat ditempuh oleh berbagai pihak:
  1. Guru bidang study pada setiap kali dalam proses belajar mengajar.
  2. Guru wali kelas sebagai pembimbing baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
  3. Orang tua merid untu selalu meluangkan waktu bersama anak dan selalu memotivasi pada saat belajar.
  4. Teman-teman sekolahnya dan saat belajar kelompok.
  5. Pamong desa untuk selalu mendukung dan memotivasi warganya untuk bersekolah.

F. Tindak Lanjut
      Tindak lanjut adalah untuk mengetahui keberhasilan diagnosa kesulitan belajar dan usaha bantuan yang diberikan. Metode yang digunakan adalah wawancara, analisa, documenter yang diperoleh maka dapatdisimpulkan bahwa:
  1. Kesadaran orang tua memotivasi belajar meningkat.
  2. Keaktifan dlalam kelas meningkat.
  3. Kecenderungan untuk selalu belajar meningkat.
  4. Adanya pembentukan kelompok belajar untuk menghadapi ujian.
  5. Suasana kelas menjadi tenang dan menyenangkan.
  6. Hubungan guru dan siswa semakin harmonis dan akrab.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
      Berdasarkan data dan analisa yang diperoleh, banyak masalah yang dihadapi siswa. Baik yang ia sadari secara psikologis maupun sosiologis. Masalah yang dihadapi siswa antara lain yaitu kurangnya kesempatan belajar, kurangnya motivasi dan minat belajar, tingkat kecerdasan yang rendah serta kurangnya fasilitas belajar. Walaupun demikian berkat bimbingan yang diberikan maka keaktifan, kedisiplinan dan prestasi anak dalam sekolah lebih ditingkatkan.
      Untuk menghadapi kasus seperti itu, hendaknya banyak melibatkan berbagai pihak yang sangat menentukan keberhasilan layanan bimbi8ngan siswa yang diberikan oleh guru, wali kelas, orang tua, teman-teman sekelas siswa sendiri maupun tokoh masyarakat setempat. Yang paling dominant adalah guru yang setiap kali masuk ke dalam proses belajar mengajar.

B.Saran-Saran
      Layanan bimbingan siswa merupakan salah satu jalan yang tepat untuk membantu siswa. Maka dari itu guru wali kelas dapat menggunakan berbagai usaha untu memberikan bantuan kepada siswanya.
      Sekolah sebagai salah satu bentuk pendidikan yang tidak terlepas dari bentuk pendidikan lainnya. Maka dari itu kerja sama orang tua, masyarakat dan sekolah tidak terlepas dalam usaha memberikan layanan bimbingan kepada siswa.

KEPUSTAKAAN

§        Arifin, H.M dan Etik kartikawati Bimbingan dan Konseling
§        Dirjen PPL dan KKPL Lembaga penerbit STAI Diponegoro Tulungagung, Tulungagung 2009


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar