Rabu, 19 Oktober 2016

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II
LANDASAN TEORI

A  KURIKULUM BAHASA JAWA DI SMP DARUSSALAM 45 SRENGAT
            Mata pelajaran Bahasa Jawa dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu bagian mata pejaran muatan lokal yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami , menghayati dan mengamalkan unggah-ungguh basa yang kemudian menjadi pedoman hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan, pengamalan dan pembiasaan.
            Dalam pembelajaran Bahasa Jawa  siswa dituntut tidak hanya mengoptimalkan kemampuan individual peserta didik secara internal,  melainkan juga melatih siswa untuk mengadakan hubungan dengan pihak lain. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran harus dikondisikan yang memungkinkan peserta didik melakukan interaksi dengan peserta didik lain, peserta didik dengan guru bahkan peserta didik dengan masyarakat.
            Kebiasaan soswa berinteraksi dengan orang lian akan manjadi pedoman siswa saat terjun ke masyarakat, di mana siswa dalam melakukan kegiatan apapun dan menyelesaikan  permasalahan yang muncul selalu menggunakan dasar unggah-ungguh basa.
            Untuk mempersiapkan  siswa dalam menghadapi kehidupan yang nyata, prosses pembelajaran perlu diciptakan situasi menantang kepada pemecahan masalah agar peserta didik peka terhadap masalah. Kepekaan terhadap masalah dapat ditumbuhkan jika paserta didik dihadapkan kepada situasi yang memerlukan pemecahan.
            Oleh karena itu guru hendaknya selalu mendorong siswa untuk melihat permasalahn yang ada dan berupaya memecahkannya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Jika prinsip ini diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, maka akan cepat tanggap terhadap gejala sosial, budaya dan lingkungan serta mampu menyelesaikan semua permasalahan dengan cara yang baik.

  1. STRATEGI PEMBELAJARAN SORT CARD
    1. Pengertian Strategi, Metode dan Pendekatan
                                    Di dalam proses pembelajaran kita mengenal strategi pembelajaran, metode pembelajaran maupun pendekatan dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu(Wina Wijaya, 2006 : 126)
            Dari pengertian diatas kit adapt melihat bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan dan strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk itu sebelum menentukan strategi perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasiannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
            Agar tujuan pembeajaran yang sudah disusun dapat tercapai secara optimal maka guru harus menggunakan metode. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikain bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode.
            Oleh karenanya strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk kepada sebuah perencanaan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi. (Wina Sanjaya, 2006 : 127)
            Berbeda dengan strategi danmetode, pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses  yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan.
            Dari penjelasan diatas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan. Sedangkan bagaimana menjalankan strategi dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran.
    1. Strategi Pembelajaran Sort Card
            Strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar ada yang berbentuk strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual. Strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri, kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Strategi kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu  dianggap sama, sehingga dalam kelompok dapat terjadi siswa yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja akan menghambat siswa yang memiliki kemampuan tinggi, dan sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tertinggal oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi.

            Strategi yag dapat digunakan dalam penelitian ini yaitu strategi pembelajaran sort card. Strategi ini dapat diterapkan apabila guru hendak menyajikan materi atau topic pembelajaran yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas. Caranya guru menuliskan materi  dan bagian-bagiannya kedalam kertas karton secara terpisah. Kertas diacak setiap siswa dipersilahkan mengambil satu kertas kemudian mencari pasangan siswa lain dalam kelompok berdasarkan kategori yang tertulis. Jika seluruh siswa sudah dapat menemukan pasangannnya berdasarkan kategori yang tepat, mintalah mereka berjajar secara urut kemudian salah satu menjelaskan kategori kelompoknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar