WISATA TAQWA
MATSANELA
MTsN Langkapan Blitar
Karya Tulis ini Disusun Untuk Memenuhi
Salah satu Syarat Kegiatan Sebagai Laporan Perjalanan
KLS IX
MTsN LANGKAPAN Tahun Pelajaran
2009/2010
Di Susun
Oleh:
MUH. SAIFUL MUNGID
IX D
Pemerintah Kabupaten Blitar
Dinas Pendidikan
MTsN LANGKAPAN
Tahun 2009/2010
KATA PENGANTAR
Dengan
segala puji syukur kehadiran Tuhan Yang
Maha Esa, yang melimpahkan rahmat dan Hidayahnya kepada kita, sehingga saya
dapat menyusun karya tulis dengan judul “WISATA TAQWA MATSANELA” ini tepat pada
waktunya.
Adapun
penyusunan karya tulis ini mempunyai tujuan yaitu, untuk memenuhi salah satu kegiatan
MTsN Langkapan tahun pelajaran 2009/2010. Selain itu penyusunan karya tulis ini
juga untuk memperdalam pengetahuan saya tentang sejarah WALI SEMBILAN, CANDI
BOROBUDUR, KRATON JOGJA
PENDAHULUAN
Islam
adalah agama yang paling banyak di anut oleh masyarakat Indonesia . Perkembangan islam yang
sangat pesat ini pastinya tidaklah lepas dari peran para tokoh dan ulama’-
ulama’ penyebar islam terdahulu. Yang wajib kita ketahui dan kita kenang jasa-
jasanya. Di antaranya “WALI 9, CANDI BOROBUDUR, KRATON JOGJA”, wali sembilan
adalah tokoh penyebar islam di Indonesia
khususnya di PULAU JAWA.
Oleh karena itu MTsN Langkapan mengajak para siswa-siswinya
mengunjungi makam para Auliya’ tersebut yang berada di wilayah Jawa pada
tanggal 17 Juli 2009. Agar dapat menambah wawasan agama Islam serta sejarah di Indonesia
khususnya di Pulau Jawa.
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam
penyusunan karya tulis ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat
1.
Bapak
Nur Huda Sa.g Mp.d Selaku Kepala MTsN Langkapan Srengat Blitar
2.
Bapak
Drs. H. Nur Aziz Selaku Wali Kelas IX D
3.
Bapak
Drs. Suparli S.Pd Sebagai Guru Pembimbing Karya Tulis/Bahasa Indonesia
4.
Seluruh
Pnitia Yang Telah Mendukung Kami Dalam Melaksanakan anjasta
5.
Dan,
Semua Pihak Yang Telah membantu Dalam menyusun Karya tulis.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa karya
tulis/laporan perjalanan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik,
saran, petunjuk, bimbingan dari beberapa pihak saya harapkan.
MOTTO
-
Generasi
Muda sebagai tunas bangsa harus bertanggung jawab penuh atas hitam - putihnya perjalanan kehidupan bangsa.
-
Jangan
kau Tanya yang diberikan Negara untukmu.Tapi bertanyalah apa yang kau berikan
untuk negaramu.
-
Kegagalan
bukan berarti kehancuran,tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan
menuju kesuksesan.Generasi muda,ingatlah bahwa kita adalah generasi
muda/generasi bangsa,sehingga kita harus menjaga dan melindungi alam yang ada
disekitar kita.
-
Mengejar
cita-cita setinggi langit dari pada diam tanpa bertindak.
-
Gunakan
waktu luang untuk belajar, jangan digunakan untuk bercinta,karena belajar tidak
kalah penting dari bercinta & bercinta sesungguhnya hanyalah sebagai
motifasi semangat belajar.
DAFTAR ISI
1. Lembar Judul……………………………………………….. 1
2. Kata Pengantar……………………………………………… 2
3. Pendahuluan………………………………………………… 3
4. Ucapan Terimakasih……………………………………….. 4
5. Motto ………………………………………………………. 5
6. Lembar Pengesahan………………………………………... 6
7. Daftar Isi…………………………………………………… 7
8. Laporan Perjalanan………………………………………… 8
a. Kunjungan Objek…………………………………… 8
b. Maulana Malik Jumadil Kubro……………………… 8
c. Sunan Ampel………………………………………… 8
d. Sunan Giri…………………………………………… 9
e. Sunan Maulana Malik Ibrahim……………………… 9
f. Sunan Drajat………………………………………… 10
g. Syaikh Maulana Ibrahim Asmoro
Qondi…………….. 11
h. Sunan Bonang………………………………………. 11
i. Sunan Muria………………………………………… 12
j. Sunan Kudus………………………………………… 13
k. Sunan Kalijogo……………………………………… 13
l. Candi Borobudur……………………………………. 14
m. Keraton Yogyakarta…………………………………. 15
9. Penutup……………………………………………………... 16
a. Kesimpulan…………………………………………... 16
b. Saran dan Permohonan………………………………. 16
LAPORAN
PERJALANAN
A. KUNJUNGAN
OBJEK
Pada tanggal 17 juli 2009 MTsN Langkapan
mengajak para siswa-siswinya yaitu mengunjungi WALI 9, CANDI BOROBUDUR, KRATON
JOGJA Sebelum kami berangkat ziarah. Kami berkumpul di MTsN Langkapan pada jam
03.00 PM. Pada waktu itu kami dan guru-guru yang bersangkutan telah membagi
tempat duduk dan bus, ada 3 bus yang kami naiki, ke tiga bus tersebut adalah BUS
BAROKAH, pada jam 04.25 PM kami mulai berangkat, kunjungan objek sebagai
berikut
1.a. Maulana
Malik Jumadil Kubro
Pada tanggal 17 Juli 2009. jam 02.00 pm Kami
berkumpul di MTsN Langkapan. Setelah itu
diberi penjelasan dan menunggu sampai jam 04.25 pm. Pertama kami berangkat ke
makam Syekh Maulana Malik Jumadil Kubro. Di sana kami tidak lupa mengerjakan sholat
magrib dan jamak takdim sholat isya’. setelah 2 jam kami melanjutkan
perjalanan.
2.a.
Sunan Ampel
Memarkirkan bus pada jam 10.25 am.
kemudian berjalan ke makam sunan ampel dan seterusnya kami bertahlil bersama
selesai bertahlil kami keluar dari makam pkul 12.30 am kemudian kembali menuju
bus dan melanjutkan lagi perjalanan ke makam sunan Giri.
b. Sejarah Singkat Sunan Ampel
Raden Ahmad Ali
Rahmatullah atau Sunan Ampel adalah cucu Raja Campa. Ayahnya bernama Ibrahim
As-Samarqandi yang menikah dengan Putri Raja Campa yang bernama Dewi Candra
Wulan.
Setelah Syeh
Maulana Malik Ibrahim meninggal pada tahun 1419, para wali berfikir untuk
mencari penggantinya.Atas usul Syeh Maulana Ishak maka didatangkanlah Raden
Rahmad dari Campa ke pulau Jawa.
Mula-mula Raden Rahmad langsung menuju Istana Majapahit karena Ratu Anarawati
adalah bibinya. Raden Rahmad selama tinggal di Majapahit mencoba mengajak Prabu
Brawijaya masuk Islam. Tetapi Raja itu tidak bersedia beliau berniat menjadi
Raja Budha yang terakhir di Majapahit. Tetapi Raja itu tidak menghalangi
rakyatnya untuk masuk Islam. Bahkan beliau menghadiahkan sebuah tempat di Ampel
Denta kepada Raden Rahmad. Yang kemudian oleh Raden Rahmad dibangun pesantren.
Banyak putra Adipati dan Bangsawan yang belajar di sana . Diantara murid beliau yang terkenal
adalah Raden Patah, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat,
Raden Bathoro Kolong, Mbah Sholeh dan Mbah Shonhaji.
Sunan Ampel
wafat pada tahun 1478 M dan dimakamkan disebelah Masjid Ampel. Sampai sekarang
benyak orang yang dating berziarah ke makam beliau.
3.a. Sunan Giri
Kami sampai ditempat parkiran Sunan Giri pada
jam 02.00 am,saya dan teman teman
berjalan kaki kurang lebih 2 km dan anak lainya naik ojek naik motor dan juga dokar . Kami menaiki tangga yang cukup tinggi sampai di makam 02.50
am, kemudian tahlil bersama selesai itu kami turun dan kami kembali menuju ke bus masing-masing sampai di bus
02.00 am, kemudin melanjutkan lagi ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim.
b. Sejarah Singkat Sunan Giri
Sunan Giri adalah anak
dari Syeh Maulana Ishak yang menikah dengan Putri Raja Blambangan yang bernama
Dewi Sekar Dadu. Ketika bayi beliau dibuang ke laut oleh kakeknya yang kemudian
ditemukandan diasuh oleh Nyai Ageng Pinatih.
Sunan Giri dikenal sebagai seorang yang
dalam ilmu tauhit dan fiqihnya. Beliau sangat berhati-hati apabila memutuskan
hukum takut kalau tidak sesuai dengan ajaran Nabi. Dalam masalah ibadah tidak
dikenal kompromi dengan adat istiadat dan kepercayaan lama. Ibadah menurut
beliau harus dilaksanakan secara murni dan konsekuen tidak oleh dicampur aduk
dengan kepercayaan animisme. Pelaksanaan ibadah harus sesuai dengan aturan yang
ada di dalam Alquran dan sunah Rosul.
Sunan Giri
mendirikan pesanten di daerah Kembangan di wilayah Kecamatan Kebomas. Pesantren
Giri berlangsung samai kurang lebih 200 tahun. Sesudah Sunan Giri meninggal
beliau digantikan oleh putranya. Sunan Giri wafat pada hari Senin bulan
Dzulhijah. Jenazahnya dimakamkan di Gunung Giri Kecamatan Kebomas Kabupaten
Gresik. Dan sampai saat ini Gunung Giri kelihatan megah, banyak orang yang
berziarah ke sana .
4.a.
Sunan Maulana Malik Ibrahim
Kemudian kami para
rombongan melanjutkan perjalanan ke
Sunan Maulana Malik Ibrahim. sampai disana pada jam 03.50 am, kemudian juga
tahlil bersama, disana juga banyak ziarah wali mereka juga mendo’akan para wali
yang sudah meninggal. Bapak Kyai sudah selesai membacakan do’a pada jam 04.30 am, di sana saya pikir-pikir ternyata tokoh2 pejuang
islam sangat mulia beliau selalu
dihormati walaupun sudah meninggal .Kemudian
b. Sejarah singkat Sunan Maulana Malik Ibrahim
Maulana
Malik Ibrahim berasal dari Turki. Beliau datang ke Pulau Jawa pada tahun 1404 M. Beliau menetap di desa Leran
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
Sebelum kedatangannya di Gresik sudah ada masyarakat Islam disana walaupun
minoritas.Beliau adalah seorang ahli tata negara yang ulung. Namun beliau di
kenalsebagai orang yang berbudi pekerti baik dansangat dermawan. Berkat budi
pekerti baik tersebut, beliau tidak langsung menentang adapt istiadat yang ada
dalam mengajarkan islam. Dengan demikian pengikut beliau kian hari kian
bertambah. Oleh penduduk beliau dipanggil Kake Bantal,karena setiap mengaji
kitabnya selalu beliau taruh di atas bantal.
Setelah berhasil
dalam menyampaikan ajaran Islam, Syeh Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun
822H. beliau di makamkan di Desa Gapuro berhimpitan dengan kompleks makam
Pahlawan Gresik Jawa Timur. kami melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Drajat.
5.a. Sunan
Drajat
Setelah dari makam S. Maulana Malik
Ibrahim kami melanjutkan perjalanan ke makam sunan drajat, sebelum sampai di
sunan drajat kami berhenti di masjid untuk sholat subuh. sampai di parkiran S.
Drajat jam 05.40 am. Dari parkiran kami berjalan menuju makam S. Drajat di sana kami bertahlil
bersama. Etelah beberapa menit kemudian kami kembali menuju bus kami
masing-masing, pada jam 06.55 am kami berangkat meneruskan perjalanan ke
Maulana Ibrahim Asmoro Qondi (ayah S. Ampel).
b. Sejarah
Singkat Sunan Drajat.
Sunan Drajat adalah putra dari Sunan
Ampel dengan Dewi Candrawati, dengan nama asli Raden Kosim. Beliau adalah adik
dari Sunan Bonang. Waktu kecil beliau dikenal sebagai anak yang pendiam,namun
kecerdasannya melebihi anak yang lain.
Setelah dewasa beliau ditugaskan Sunan
Ampel untuk berdakwah ke sebelah barat Surabaya .
Beliau ke barat dengan naik perahu,dlm perjalanan perahunya hancur berkeping
keeping. Beliau di tolong oleh ikan Talang dengan naik ke punggung ikan
tersebut beliau selamat dan beliau dibawa sampai ke tepi pantai yang terletak
di daerah Banjarwati, Kecamatan Paciran , Lamongan. Disana beliau mendirikan
Pesantren dan Masjid. Orang-orang banyak yang berguru padanya, karena cara
dakwah yang halus, sopan, sehingga mudah mendekati m,asyarakat.
Pengikut beliau makin lama makin
banyak,karena cara penyiarannya dengan cara damai dan dengan metode yang hamper
sama dengan Sunan Bonang ,kakaknya. Yakni dengan cara menabuh gamelan dan
dengan gending-gendina untuk mengumpulkan orag, karena hal itu yang disukai
masyarakat setempat. Setelah itu baru diberi ceramah agama Islam.
Beliau meninggal dan dimakamkan di
atas bukit yang terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
Karena itulah beliau di kenal dengan sebutan Sunan Drajat.
6.a. Syaikh
Maulana Ibrahim Asmoro Qondi
Kami sampai
pada tujuan ini pada pukul 07.50 am. Dan sesampainya kami di sana kami langsung mengambil air wudlu lalu
berjalan menuju makam dan duduk tepat di samping makam Syaikh Maulana Ibrahim
Asmoro Qondi dan melaksanakan tahlil bersama. Setelah 20 menit kemudian tahlil
selesai, selanjutnya kami kembali menuju ke bus, tetapi di perjalanan kami juga
melihat souvenir dan oleh-oleh yang di jajankan di sepanjang gang sempit itu.
Sambil melihat-lihat akhirnya kami sampai bus masing-masing pada jam 09.00 am
dan melanjutkan perjalanan menuju makam Sunan Bonang.
b. Sejarah
Singkat Syaikh Ibrahim Asmoro Qondi
Syaikh Ibrahim As-Samarqandi adalah
anak dari seorang Ulama’ besar yang berasal dari Samarwan sebuah kota dekat Bukhoro yang
brenama Syeh Jamaludin Jumadil Kubra. Beliau juga tak lain adalah ayah dari
Sunan Ampel. Beliau bisa sampai di negeri Caqmpa dan memperistri putrid Raja
Campa yang tak lain ibu dari Sunan Ampel karena atas perintah ayahnya Syeh
Jamaludin Jumadil Kubro, untuk berdakwah ke negara- negara Asia dan sampailah
di Campa,yang kemudian di ambil menantu oleh Raja Campa yang telah berhasil di
Islamkannya.
7.a. Sunan
Bonang
Kami
tiba di tempat parkir Sunan Bonang pada pukul 11.50 am, setelah itu kami naik
becak menuju makam untuk melaksanakan tahlil. Setelah turun, kami lalu jalan
kaki melewati gang sempit untuk menuju kompleks makam, dan di sepanjang jalan
itu banyak terdapat pedagang oleh-oleh. Sesampainya di makam kami langsung
melaksanakan tahlil, setelah kurang lebih 20 menit kemudian kami keluar dan
dalam perjalanan menuju bus kami tidak lupa mancari oleh-oleh. Kami kembali ke
bus dan melanjutkan perjalanan pada pukul 12.00 am. Satu jam kemudian di tengah
perjalanan. Di tengah perjalanan kami berhenti di Masjid Daarut Taqwa pada jam
12.30 pm. yang berada di daerah Kertosono Jombang untuk mandi dan sholat dzuhur
dengan asar yang di jama’ takdim, sambil menunggu teman-teman saya pergi ke
laut untuk ambil foto bersama teman-teman saya setelah beberapa menit kemudian
kami meneruskan perjalanan pada pukul 12.50 pm. selanjutnya kami menuju S.
Muria
b. Sejarah
Singkat Sunan Bonang
Nama asli beliau adalah Raden Makdum
Ibrahim,putra pertama Sunan Ampel (Raden Rahmat) dari istri pertamanya Dewi
Candrawulan (Nyai Ageng Manila). Beliau pernah berguru pada ayahnya sendiri dan
menjadi teman akrab Sunan Giri. Selain itu beliau juga perna berguru pada Syeh
Maulana Ishaq ayah Sunan Giri. Dan ketika haji bersama Sunan Giri, disana
beliau juga berguru pada beberapa ulama’ di sana .
Cara dakwah beliau cukup unik, yakni
dengan menciptakan tembang yang berisi ajaran Islam,banyak masyarakat yang
menyukainya karena kemerduan lagunya, dan dengan tembang tersebut beliau telah
merebut simpati rakyat dan setelah itu baru menanamkan pengertian tentang islam
yang sesungguhnya.
Kapan beliau meninggal kami belum
tahu, tetapi yang kami ketahui tentang meninggalnya Sunan Bonang adalah tentang
kuburan beliau yang kabarnya ada dua tempat yaitu di barat masjid Tuban,yang
sekarang berada di dekat Alun-alun. Dan yang satu di kampung Tegal Gubug di
daerah Bawean.
8.a. Sunan Muria
Sampainya kami di parkiran Sunan Muria pada jam 03.30 pm.
Setelah turun dari bus saya bersiap untuk mandi sore, setelah mandi saya
bersiap untuk menuju makam S. Muria, di gunung muria sekitar 2 km untuk menuju
makam, karena itu saya naik ojek, ternyata teman-teman saya telah menanti saya,
dan kamipun langsung ambil air wudlu sebelum masuk ke makam S. Muria kami
sholat magrib dan isya’ dengan jama’ takdim. Setelah sholat kami masuk ke makam
untuk ber tahlil bersama 20 menit kemudian sekitar jam 06.25 pm. kami keluar
dan berjalan menuju bus masing-masing, di situ kami menempuh sepanjang 2 km,
sambil melihat-lihat dan belanja bermacam oleh-oleh tidak terasa hampir sampai
ke parkiran bus sekitar jam 06.50 pm. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan
berikutnya yaitu Sunan Kudus.
b. sejarah Singkat Sunan Muria
Nama asli sunan muria adalah Raden Umar Syaid. Beliau
adalah putra Sunan Kali jaga dengan Dewi Saroh.
Sunan Muria dikenal sebagai seorang
anggota Walisongo yang mempertahankan kesenian ataugamelan sebagai media dakwah
paling ampuh untuk merangkul rakyat jawa.
Beliau pencipta gending Sinom dan
Kinanti.
Sebagaimana ayahnya, Sunan Muria dalam
berdakwah manggunakan cara halus dan bijaksana. Ibarat mengambil ikan tidak
sampai membuat airnya keruh. Daerah dakwahnya disekitar Gunung Muria, pantai
utara, daerah Jepara, Tayu, Pati, Juana dan Kudus.
9.a. Sunan Kudus
Akhirnya kami sampai di parkiran S. Kudus pada pukul
09.00 pm. Setelah memarkirkan bus saya dan teman-teman saya turun lalu berjalan
untuk sampai makam, di sana
kami mengambil air wudlu untuk bertahlil bersama seperti sebelumnya. 20 menit
kemudian kami keluar dari makam dan kembali ke bus, sambil berjalan menuju bus
kami mencari oleh-ole, dan sampailah kami di parkiran bus di sana kami pegi ke
warung untuk mencari makanan dan minuman, setelah keluar dari warung sekitar
pukul 09.50 pm. Akhirnya kami naik bus masing-masing untuk melanjutkan
perjalanan yang selanjutnya yaitu Sunan Kalijogo.
b. Sejarah Singkat Sunan Kudus
Besar kemungkinan Sunan Kudus itu
memang terdiri dari beberapa orang, sebagaimana sunan giri dan anak turunnya
yang disebut Sunan Giri pula.
Setiap ulama’ besar yang tinggal dan
berda’wah di kota
Kudus kemudian disebut Sunan Kudus, adapun orangnya, setelah meninggal dig anti
orang lain yang bergelar Sunan Kudus Pula. Itulah sebabnya banyak fersi tentang
asal-usul Sunan Kudus
Sebenarnya, hikmah dari membaca
sejarah para Wali adalah bagaimana Wali tersebut manyiarkan Agama Islam,
bagaimana sifat-sifat para Wali tersebut. Bukan hanya memperdebatkan asal-usul
para Wali tersebut.
10.a. Sunan Kalijogo
Setelah dari makam S. Kudus, selanjutnya kami ke makam
S. Kalijogo. Sampai makam S. Kalijogo sekitar
jam 12.10 am. Setelah turun dari bus kami berjalan ke kompleks makam
sesampainya di sana kami langsung mengambil air
wudlu di toilet yang sudah di sediakan setelah wudlu kami berjalan masuk ke
makam S. Kalijogo dan duduk untuk bertahlil
bersama. Sekitar 20 menit kemudian kami keluar dan dan berjalan menuju bus
seperti sebelumnya, tidak lupa kami mencari oleh-oleh. Sesampainya di bus kami
tidak langsung naik ke bus. Saya dan teman-teman saya pergi ke konter untuk
mengisi baterai handphone kami dan tidak lupa kami berjalan mengelilingi pasar
untuk melihat-lihat dan mencari oleh-oleh, ada juga teman saya yang pergi ke
warung untuk makan. Setelah 30 menit kemudian kami berkumpul kembali di
parkiran untuk meneruskan perjalanan kami, sekitar jam 01.10am kami berangkat
melanjutkan perjalanan berikutnya yaitu ke Candi Borobudur.
b. Sejarah Singkat Sunan Kalijogo
Nama asli Sunan Kalijogo adalah Raden Said. Beliau
adalah putra Raden Suhur Tumenggung Wilatikta, Adipati Tuban. Raden Suhur
adalah keturunan Rangga Lawe yang sudah masuk Islam.
Raden Said adalah seorang anak muda yang
taat kepada agama dan bakti kepada agama, namun beliau tidak bisa menerima
keadaan di sekelilingnya, karena pada saat itu banyak terjadi
ketimpangan-ketimpangan di masyarakat
11.a. Candi Borobudur
Sampainya kami di Candi Borobudur yaitu jam 03.50 am.
10 menit saya membangunkan teman-teman saya yang tertidur setelah semua keluar
dari bus kami masing-masing mencari mushola untuk melakukan sholat subuh,
setelah sholat subuh jam 04.10 am pagi kami mencari udara segar, sampai jam
04.50 am kami berkumpul dan berjalan menuju gerbang masuk ke Candi Borobudur.
di depan gerbang kami berbaris untuk menerima tiket masuk pada jam 05.10 am
kami masuk ke tanah Candi Borobudur sebelum kami berjalan menuju Candi kami
masuk dulu ke aula untuk melihat sejarah Candi Borobudur 20 menit kemudian kami
keluar. Kami berjalan menuju Candi sekitar 1,5 km di perjalanan kami ber foto
bersama, 30 menit kemudian kami sampai di Candi Borobudur saya dan teman-teman
saya naik ke atas dan mengambil foto bersama teman-teman saya sambil
mengelilingi Candi Borobudur. Sekitar jam 09.00 am kami berkumpul dan turun
dari Candi, sebelum menuju bus kami berjalan-jalan dan mencari oleh-oleh,
beberapa menit kemudian kami berjalan menuju bus kami masing-masing untuk
melanjutkan perjalanan berikutnya yaitu Kraton Yogyakarta.
12.a. Keraton Yogyakarta
Setelah dari Candi Borobudur kami menuju Kraton Jogja
sampai di sana
sekitar jam 11.40 am. Sampai di sana
setelah kami turun dari bus, kami menuju gerbang kraton, sampai di depan
gerbang kami langsung berbaris dan masuk berpasangan dua anak, di dalam kami di
beri segala pengetahuan dan sejarah Sri Sultan, 40 menit kemudian kami keluar.
Sampai di luar saya dan teman-teman saya berbelanja berbagai oleh-oleh,
sebagian dari kami ada yang membeli jaket dan kaos. Sekitar jam 12.50 pm kami
berkumpul di parkiran, untuk cabut dari lokasi, ternyata kunjungan ini adalah
tempat terakhir yang kami kunjungi. Akhirnya kami naik bus masing-masing dan
kamipun mengakhiri pariwisata kami. Di tengah perjalanan kami berhenti di pasar
untuk membeli buah-buahan yang di jajankan untuk orang di rumah, sekitar jam
02.00 pm kami berhenti di pom bernsin untuk mengisi bensin bus kami sebagian
dari kami pergi ke toilet untuk buang air sambil menanti teman-teman saya, saya
pergi ke mushola dan mengecas hp 20 menit kemudian kami masuk ke bus untuk cabut
dari pom. Berbagai kota
kami lewati dan akhirnya sekitar jam 09.00 pm kami sampailah di sekolahan MTsN
Langkapan. Orang tua kami masing-masing datang untuk menjemput kami dan kami
pulang kerumah masing-masing.
b. Sejarah Singkat Keraton Yogyakarta
Keraton
Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 atau tahun Jawa 1682, luas keratin Yogyakarta adalah 14.000 meter persegi. Kompleks kerayo
dikelilingi oleh sebuah tenbok lebar, beteng namanya. Panjangnya 1 km,
berbentuk empat persegi, tingginya 3,5m, lebarnya sampai 3 sampai 4 m. Tepat di
muka Tratag Sitihinggil dan Bangsal Manguntur Tangkil, terdapat sebuah bangunan
bernama Tarub Hagung. Ditengah-tengah terlihat gerbang pagelaran. Arsitektur
pagar Pohon Beringin terdiri dari garis-garis tegak lurus. Sampailah di Alun-Alun,
Menggambarkan suasana “nglangut” suasana tanpa tepi, suasana hati kita dalam
semadi.
Sampailah kita ke pasar Beringharja
.Setelah ini kita sampai di Kepatihan .Seorang patih adalah seorang pegawai
tertinggi dari Sri Sultan yang besar sekali kekuasaannya. Memuat arti godaan
dalam semadi berupa kekuasan , drajat , pangkat ,dan senat (uang).
Sampailah kita sekarang di akhir tujuan kita , Tugu simbol dari tempat
Alif Muttakalliman Wachid , badan ,Ilafi ,bersatunya kawula dan Gusti , bersatunya
Hamba dan Tuhanya.
Kemudian Sri Sultan memberi isarat
memberangkatkan prajurit-prajurit kraton ,terdiri dari 9 pleton .Ini untuk
memperingati jasa – jasa Wali Sanga .
Selesai prajurit-prajurit berdefile
di muka Sri Sultan menyusul keluar sedekah SriSulta berupa gunungan-gunungan.,
laki –laki dan permpuan , berisi makan –makanan
dan lain - lain di bawa ke masjid besar Yogyakarta
. Disana oleh Kyai Penghulu dibacakan doa- doa untuk keselamatan Sri Sultan.
PENUTUP
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak
kekeliruan-kekeliruan, sebab itu saran dan petunjuk dari bapak/ibu pembimbing saya
harapkan.
A. Kesimpulan
Kita sebagai orang muslim harus ingat kepada penyebar
agama islam yang salah satunya adalah Wali Sembilan, tidak lupa pula untuk
berkunjung dan mendo’akannya. Betapa besarnya jasa-jasanya yang harus kita tiru
dan kita contoh.
B. Saran Dan Permohonan
-Saran
Setelah berkunjung ke makam para wali, saya merasa
senang dan saya harap agar lebih giat dalam beribadah kepada Allah SWT.
-Permohonan
Setelah pulang dari berziarah, saya minta sebelum
berangkat agar kendaraan di periksa dahulu, agar waktu di perjalanan, kendaraan
tidak mogok.
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis yang Berjudul “WISATA
TAQWA MATSANELA” ini telah disahkan/disetujui oleh pembimbing pada tanggal 2009 Di Madrasah
Tsanawiyah Negri Langkapan Blitar.
Mengetahui
Kepala MTsN Langkapan Wali
Kelas XI D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar