HALAMAN PERSETUJUAN
Naskah Proposal Pengajuan Skripsi
yang disusun oleh SITI KHALIMAH, NIM: 200880010186 , Tahun 2010, dengan
judul “Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
di MI Darul Ulum Kandangan Srengat Blitar” telah dianggap memenuhi syarat untuk
mengadakan penelitian dan mendapat surat
pengantar penelitian dari Ketua STAI Diponegoro Tulungagung.
Tulungagung, Januari 2010
Disetujui
Oleh
Pembimbing
Drs. ASYROF SYAFI’I, M.Ag.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Krisis
multidimensi yang telah memporak-porandakan segala sendi kehidupan bangsa,
mendorong segenap lapisan masyarakat sibuk perupaya memperbaikinya.[1] Dalam
hal ini menunjukkan bahwa bangsa indonesia
adalah belum cerdas, karena yang dinamakan bangsa yang cerdas adalah bangsa
yang survive di dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kenyataannya adalah
dewasa ini bangsa Indonesia
badai krisis, baik itu krisis ekonomi, hokum, budaya dan moral dan tidak dapat
diangkat juga di dalam bidang pendidikan.
Memang pendidikan tidak terlepas dari kehidupan
politik, ekonomi, hukum dan kebudayaan dan kebudayaan itu sendiri berkembang
karena pendidikan. Maka dari itu, yang paling menonjol pada masa krisis ada 2
yaitu:
1.
Bahwa pendidikan terlepas dari keseluruhan hidup
manusia di dalam segala aspeknya yaitu politik, ekonomi, hukum dan budaya.
2.
Krisis yang dialami oleh bangsa Indonesis dewasa ini
merupakan pula refleksi dan krisis pendidikan nasional,[2]
maka dari itu masyarakat pendidikan tidak mau ketinggalan, bahkan tampil di
garda depan, dalam mengatasi krisis tersebut.
Karena memang diawali abad 21 ini
prestasi pendidikan di Indonesia tertinggal jika dilihat dari indeks SDM,
mengidentifikasi pendidikan di Indonesia kian tahun kian menurun, dan lambatnya
Indonesia bangkit dari keterpurukan ekonomi.[3]
Dari pandangan itu setidaknya
merefleksikan beberapa factor penting yang mendasari pentingnya reformasi
pendidikan yaitu:[4]
1.
Perkembangan perekonomian dunia yang membuka akses pasa
global yang semuanya itu merupakan peluang juga ancaman yang harus dihadapi
dengan kesiapan kualitas SDM kompetitif.
2.
Perubahan dunia yang sangat cepat dan para siswa harus
dipersiapkan untuk menghadapi berbagai perubahan tersebut tidak hanya apek
komunikasi tapi juga kemampuan penyesuaian diri dengan perubahan-perubahan
tersebut.
3.
Perubahan ekonomi juga semakin mengglobal, berbagai
perusahaan besar di Amerika/Jepang. Misalnya, memiliki kantor-kantor perwakilan
di berbagai negara melalui kerjasama investasi bersama pengusaha lokal
masing-masing kenyataan yang tidak mungkin dihindari.
Maka dari itu semua pihak yang
terlibat dalam pendidikan hendaknya tidak boleh hanyut dalamaktifitas yang
profokatif dan saling menyalahkan, tapi hendaknya dijadikan media introspeksi
diri , sanubari, berupaya mencari alternative solusinya, dan saran dari Dr.
Komarudin Hidayat, mengingatkan bahwa usia sekolah adalah usia yang tidak bisa
ditunda-tunda, jika pihak sekolah tidak merespon masalah ini denga baik,
dikhawatirkan benih-benih unggul akan mati ditangan guru dan sekolah, karena
ternyata anak-anak yang dikirim ke sekoah ternyata pintar berkembang, tapi yang
terjadi adalah proses pembodohan sekolah telah mencetak bonsai-bonsai atau
menjadi alat pengerdil, anak-anak di desain untuk diseragamkan yang menyumbat
kreatifitas mereka semua,[5]
sehingga tidak mengherankan, kalau pendidikan Indonesia mengingkari kebinekaan[6]
yang akhirnya tidak mengherankan kalau Indonesia mengalami krisis moral juga,
yang akhirnya terlibat dengan adanya para pelajar yang semakin tidak cerdas,
tapi malah beringas dan brutal, tawuran pelajar di mana-mana serta banyak
sekali penyalah gunaan narkoba.[7]
Dan salah satu penyangga moral ini
adalah pendidikan agama, dan pertanyaan kemudian adalah “ apakah para siswa itu
tidak diberi pelajaran agama?” sebetulnya mereka juga diberi pelajaran agama
tapi ternyata model pengajaran yang dipakai ini kurang tepat, karena selama ini
pengajaran IslamAl Qur’an Hadits menggunakan hafalan dan metode ceramah artinya
pembelajaran menjadi satu arah, yang akhirnya timbul pemasungan kreatifitas
anak dan timbul faham bahwa gurulah yang paling berkuasa dalam kelas
(pendidikan gaya anak).[8]
Akibatnya pendidikan agama Islam kurang bisa memberi pengaruh yang berarti pada
kehidupan sehari-hari siswa-siswinya, dan akhirnya semakin meluas saja krisis
moral ini pada anak-anak bangsa,[9]
para pakar berpendapat kekeliruan pendidikan di Indonesia terletak pada
kurikulumnya.
Maka dari itu Balai Litbang Depdiknas
maupun Puskur Depdiknas, saling berlomba membuat kurikulum menghasilkan KBK,[10] Kurikulum
ini menetapkan apa yang diharapkan dapat dicapai siswa pada kemampuan
intelektual, tapi bagaimana pengetahuan itu dapat mewarnai perilaku yang
ditampilkan dalm kehidupan.[11]
Dan untuk kurikulum Al Qur’an Hadits,
Kepala Balitbang Depdiknas mengeluarkan KBK untuk PAI, dengan ditandai:
1.
Menitik beratkan pada kompetensi dari pada materi.
2.
Memberikan kebebasan yang luas pada pelaksanaan proses
pembelajaran sesuai kebutuhan.[12]
3.
Lebih mengakomodir keragaman kebutuhan dan sumberdaya
pendidikan yang tersedia.
Maka dengan perubahan paradigma
kurikulum tersebut membawa implikasi terhadap paradigma penilaian maka dari itu
guru dibuat untuk memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik konseptual/praktikal,
dalam bidang evaluasi pembelajaran, untuk menentukan apakah penguasaan kompetensi
sebagai tujuan pembelajaran telah berhasil dikuasai siswa atau belum.
Dalam salah satu perbedaan mendasar
dari KBK dan kurikulum 94 adalah pada cara evaluasinya, kalau kurikulum 94
menekankan aspek kognitifnya yakni dengan ujian tulis, tapi dalam KBK harus
dapat menilai semua aspek kognitif, afektif, psikomotorik.[13]
Di
dalam KBK dikenal dengan penilaian berbasis kelas, evaluasi ini menyeluruh dari
awal sampai akhir, mulai dari pemahaman sampai pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, baik dengan tes/non tes. Dalam portofolio yang meliputi hasil
ulangan tugas-tugas terstruktur perilaku harian peserta didik.
Karena
mereka sadar bahwa kekeliruan pendidikan di Indonesia pada kurikulumnya. Maka
dengan KBK ini akan melatih siswa dalam:
- Mengungkapkan pemahaman tentang Al Qur’an Hadits dengan kalimatnya sendiri baik lisan/tulisan.
- Menyatakan gagasan khusus yang berhubungan dengan Al Qur’an Hadits sehingga tumbuh penghayatan dan pengamalan keagamaan.
- Mengembangkan ketrampilan fungsional Al Qur’an Hadits (sosial, proses, praktis dalam interaksi dengan lingkungan sosial).
- Menggunakan lingkungan dan media belajar Al Qur’an Hadits.
- Menugaskan siswa untuk ikut kegiatan keagamaan baik disekolah, rumah, masyarakat[14] yang diharapkan bisa mengurangi krisis moral siswa.
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan
Masalah
1. Identifikasi masalah
1) Penilaian Berbasis Kelas Bidang Kognitif dalam Pembelajaran Al Qur’an
Hadits
2) Penilaian Berbasis Kelas Bidang Afektif dalam Pembelajaran Al Qur’an
Hadits.
3) Penilaian Berbasis Kelas Bidang Psikomotorik dalam Pembelajaran Al
Qur’an Hadits.
2. Pembatasan Masalah
1) Penilaian Berbasis Kelas Bidang
Kognitif dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits
2) Penilaian Berbasis Kelas Bidang
Afektif dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits.
3) Penilaian Berbasis Kelas Bidang
Psikomotorik dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits.
Masalah tersebut dipilih sebagai
masalah utama atau inti, mengingat tujuan utama dalam skripsi ini adalah untuk
mengukur sampai sejauh manapelaksanaan penilaian bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik berbasis kelas dalam pembelajaran Al Qur’an Hadits khususnya di MI
Darul ulum Kandangan Srengat Blitar.
3. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana pelaksanaan penilaian berbasis kelas bidang
kognitif dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Darul Ulum Kandangan Srengat
Blitar?
b.
Bagaimana pelaksanaan penilaian berbasis kelas bidang
afektifdalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Darul Ulum Kandangan Srengat
Blitar?
c.
Bagaimana pelaksanaan penilaian berbasis kelas bidang
psikomotorik dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Darul Ulum Kandangan
Srengat Blitar?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penilaian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut
diatas maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:
a.
Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian berbasis
kelas bidang kognitif dalam pembelajaran
Al Qur’an Hadits di MI Darul Ulum
Kandangan Srengat Blitar.
b.
Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian berbasis kelas
bidang afektif dalam pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI Darul ulum Kandangan
Srengat Blitar.
c.
Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian berbasis kelas
bidang psikomotorik dalam pembelajaran
Al Qur’an Hadits di MI Darul ulum Kandangan Srengat Blitar.
2.Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, adapun manfaatnya antara lain:
a.Bagi Penulis
Karena penulis sebagai calon guru diharapkan penelitian
ini penulis dapat menerapkan penilaian berbasis kelas dalam pengajaran nanti.
b.
Bagi Guru
Diharapkan dengan penelitian ini menjadikan acuan
dalam mengadakan penelitian.
D. Penegasan Istilah Dalam Judul
Untuk mempermudah pembahasan edalam
penulisan skripsi ini maka perlu adanya penegasan istilah dalam judul sebagai
berikut:
a.
Penegasan Konseptual
Penilaian berbasis kelas adalah aktifitas untuk
menentukan nilai pada suatu mata pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan proses dan
hasil belajar, bakat, minat, sikap dan kepribadian peserta didik.
b.
Penegasan Operasional
Penilaian berbasis kelas dalam pengajaran Al Qur’an
Hadits adalah proses pengumpulan pelaporan dan penggunaan informasi tentang
proses dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-prinsip
penilaian, pelaksanaan berkelanjutan bukti autentik akurat konsisten serta
mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar pada mata pelajaran Al
Qur’an Hadits yang dikenakan mulai pernyataan yang jelas tentang standar yag
harus, dan telah dicapai disertai peta kemajuan belajar peserta didik dan
laporannya.
E. Sistematika Pembahasan
Untuk memahami isi pembahasan
berikut ini dikemukakan sistematikanya. Bagian preliminaries terdiri dari judul
penelitian, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar tabel.
Bagian teks terdiri dari V Bab, Bab
I adalah pendahuluan, meliputi latar belakang, identifikasi, pembahasan,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah, sistematika
pembahasan.
Bab II adalah landasan teori
meliputi: pengertian penilaian berbasis kelas, penilaian berbasis kelas bidang
kognitif dalam pembelajaran Al Qur’a Hadits, penilaian berbasis kelas bidang
afektif dalam pembelajaran Al Qur’an Hadits, penilaian berbasis kelas bidang
psikomotorik dalam pembelajaran Al Qur’an Hadits.
Bab III adalah metodologi
penelitian. Meliputi: pola dan jenis penelitian, populasi, sampling dan sample
penelitian dat, sumber data, variable, desain penelitian, dan pengukurannya,
teknik dan instrument pengumpulan data, teknik analisa data.
Bab IV adalah hasil penelitain
meliputi: deskripsi singkat obyek penelitian, penyajian dan analisa data.
Bab V adalah penutup meliputi:
kesimpulan dan saran-saran, penelitian skripsi ini diakhiri dengan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran.
[1]
Sutrisno, Revolusi Pendidikan di
Indonesia ( Jogja Ar Ruzz, 2005) hlm 14
[2] HAR
Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan
Nasional ( Jakarta :
Rieneka Cipta, 2004) hlm 1
[3] Dede
Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis (
Jakarta :
Kencana 2004 ) hal 2
[4] Ibid, hal 10
[5]
Sutrisno, Revolusi Pendidikn Indonesia (Jogjakarta : Ar Ruzz 2005
hal 29
[6] Har
Tiaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional
(Nasional, Binek Cipta, 2004 ) hal 5
[7] Beni
Setiawan, www.sekolah indonesia.com
[8] Mansour
Faqih, Jalan Lain ( Jogja : Pustaka
Pelajar,2002 ) 111
[9]
Sutrisno, Revolusi Pendidikn Indonesia (Jogjakarta : Ar Ruzz 2005
hal 37
[10] Ibid, hal 15
[11] Wina
Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi
KBK (Jakarta
: Kencana,2005) hal 7
[12]
Sutrisno, Revolusi Pendidikn Indonesia (Jogjakarta : Ar Ruzz 2005
hal 57
[13]
Ibid, hal 17
[14] Ibid,
Hal 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar