BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
- HASIL PENEITIAN
Hasil penelitian ini
diperoleh dari tindakan pada siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian berupa
hasil penelitian ulangan harian sebagai hasil tes. Hasil non tes berupa
pengamatan, hasil wawancara dan melalui angket.
- HASIL PENELITIAN SIKLUS 1
1. Hasil
Penelitian Ulangan Haarian Siklus 1
Setelah mengikuti pembelajaran
materi unggah-ungguh basa dengan meneerapkan strategi pembelajaran sort card
pada siklus 1 hasil ulangan harian seperti tergambar dalam table:
Tabel
1. Hasil Ulangan Harian Akhir Siklus 1
Nilai
|
Jumlah
Anak
|
Presentase
|
90
– 100
80
– 90
70
– 80
60
– 70
|
4
3
7
3
|
23,5
17,7
41,1
17,7
|
Jumlah
|
17
|
100
|
Pada table 1 di atas dapat dilihat,
penerapan strategi pembelajaran sort card dengan penjelasan materi secara garis
besar ternyata membuat siswa kurang bisa memahami materi unggah-ungguh basa
dengan baik, terbukti siswa yang belum menguasai kompetensi dasar atau belum
tuntas dengan nilai antara 60 – 70 berjumlah 3 anak atau 17,7 %. Standar
kelulusan untuk mata pelajaran Bahasa Jawa adalah 6,5, berarti disini masih ada
anak yanmg mendapat nilai minimal dengan nilai antara 70 – 80 berjumlah 7 anak
atau sebanyak 41,1 %. Sedangkan anak yang sudah mendapat nilai ketuntasan
antara 80 – 90 sejumlah 3 anak atau sebanyak 17,7%. Dan anak yang mendapat
nilai maksimal sejumlah 4 siswa atau sebanyak 23,5 %. Kesimpulan dari ulangan
harian pada siklus satu masih ada 3 anak atau sebanyak 17,7 % siswa yang belum
mampu mamahami materi unggah-ungguh basa dengan baik.
2.
Hasil Non Tes Siklus 1
a.
Hasil pengamatan
b.
Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus satu,
diperolah dari lembar pengamatan yang mencakup materi:
1.
Kehadiran
2.
Membaca referensi
3.
Kecepatan dalam mengkategorikan kartu
4.
Hasil mengkategorikan kartu dalam kelompoknya.
Hasil
dari pengamatan yang dilakukan, pada saat ada perintah untuk membaca materi
yang bertujuan agar bisa lebih memahami tentang unggauh-ungguh basa, ternyata
siswa lebih suka berbicara dengan teman-temannya sehingga pada saat strategi
diterapkan dan kartu dibagikan siswa merasa kesulitan untuk mengkategorikan
kartu sesuai dengan kelompoknya. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengamatan
ternyata sejumlah 3 anak atau sebanyak 17,7% masih belum benar dalam memasuki
kelompok kategori kartunya. Dan untuk yang lainnya, yang mana ini menunjukkan
bahwa kurang fahamnya terhadap materi membuat anak bingung dalam memasuki
kelompoknya.
c.
Hasil wawancara
Wawancara dilakukan bertujuan
untuk mengetahui hambatan dan kemudahan yang dialami siswa dalam mengikuti
pembelajaran materi unggah-ungguh basa dengan penerapan strategi sort card.
Tabel
2: Hasil Ulangan Harian Siklus 2
Nilai
|
Jumlah Anak
|
Presentase
|
90 – 100
80 – 90
70 – 80
60 – 70
|
5
7
3
2
|
29,5
41,1
17,7
11,7
|
Jumlah
|
17
|
100
|
Hasil
penilaian pada siklus 2 dapt kita lihat pada table di atas. Setelah perbaikan
pada siklus ini dapat silihat bahwa adanya peningkatan siswa dalam pencapaian
hasil penilaian, terbukti pada siklus ini hanya ada 2 siswa atau 11,7 % dari
seluruh siswa yang belum tuntas dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa yang
mendapatkan nilai minimal dengan nilai anatara 70 – 80 sebanyak 3 anak atau
17,7% dan sudah ada peningkatan yang baik dibanding dengan hasil nilali ulangan
pada siklus 1. Siswa yang tuntas dalam belajar denan nilai 80 – 90 sejumlah 7
anak atau sebanyak 41,1 %. Dan siswa yang mendapatkan nilai maksimal yaitu
Antara 90 – 100 sejumlah 5 anak
atau sebanyak 29,5 %. Bila dilihat dari tabel di atas kita dapat mengetahui ada
peningkatan yang cukup baik dalam hal hasil nilai ulangan harian. Dengan
demikian dapat kita katakana bahwa penerapan strategi pembelajaran sort card
dengan metode ceramah dan Tanya jawab membuat siswa lebih bisa menguasai materi
dan pencapaian hasil evaluasi bisa maksimal.
2. Hasil Non Tes Siklus 2
a.
Hasil Pengamatan
Tindakan
yang dilakukan pada siklus 2 sama dengan yang dilakukan pada siklus 1 yang
mengadakan dengan materi: 1) kehadiran siswa, 2). Membaca referensi, 3).
Kecepatan mengkategorikan kartu, 4). Hasil mengkategorikan kartu.
Dari hasil pengamatan siklus ini
dapat dilihat, penyampaian materi yang didahului menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab kemudian dilanjutkan penerapan strategi pembelajaran sort card
membuat siswa senang, tidak bosan dan lebih memahami materi.Hal ini bisa
terlihat kesiapan siswa dalam penguasaan siswa ketika sort card diterapkan,
mereka tidak lagi bingung menentukan kelompok
yang kategori kartunya sama dan hanya ada satu siswa yang tertinggal
dalam memasuki kelompoknya. Dengan demikian dapat dikatakan melalui metode
ceramah dan tanya jawab serta penerapan strategi sort card sebanyak 10 siswa
atau sejumlah 88,3 % pemahaman siswa mengenal materi yang disampaikan guru
dapat dikuasai dengan baik.
b.
Hasil Wawancara
Hasil
wawancara pada siklus 2 menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab, saat pertama disampaikan siswa dengan antusias mengikuti materi,
tapi lama kelamaan siswa mulai bosan dan mengantuk. Untuk selanjutnya begitu
guru menyampaikan materi dengan penerapan strategi sort card siswa bersemangat
kembali bahkan mereka mulai mengkondisikan dirinya untuk mengikuti permainan.
Saat kartu dibagikan mereka begitu bersemangat untuk mencari kawan yang
kategori kartunya sama dengan dirinya. Dan hasilnya ternyata kecepatan dan
kebenaran dalam mengkategorikan kartu telah diberikan guru lebih dikuasai siswa
dari pada pelaksanaan pada siklus 1.
c. Hasil Angket
Hasil angket
diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada 17 siswa. Dari angket
tersebut sebanyak 9 siswa menyatakan dalam proses belajar mengajar sangat
menyenangkan, tidak membosankan dan materi mudah dipahami jika menggunakan sort
card. Sedangkan 2 siswa menyatakan lebih suka menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab saja dalam pembelajaran.
Dengan demikian
dapt disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran sort card telah
memudahkan siswa dalam memahami materi, proses belajar mengajar menjadi
menyenangkan dan tidak membosankan. Dan hal ini harus didukung dengan
penggunaan metode ceramah dan tanya jawa untuk menjelaskan materi kepada siswa.
Dan dairi hasil
angket ini juga dapat diketahui bahwa siswa mengharapkan kepada guru untuk
selalu menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran sehingga guru
tidak selalu monoton dalam menyampaikan materi yang bisa membuat siswa bosan
terhadap pelajaran yang disampaikan guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar